Kebanyakan sepeda motor sekarang sudah menggunakan accu type kering.
Nah apa si perbedaan keduanya.?
Dilansir di kompasotomotif,
Menurut Agustono Santoso, Area Manager Yuasa Battery Indonesia, ada pemahaman berbeda dari penyebutan aki kering di masyarakat. Ia menjelaskan, pada dasarnya semua jenis aki (kering dan basah) tetap menggunakan cairan elektroda (biasa disebut air aki), namun pada model kering lebih padat berbentuk gel.
![]() |
Accu/Aki Kering |
“Pada aki kering tetap ada air aki, tapi diisi langsung dari pabrik. Bedanya, kebanyakan separator aki kering bentuknya seperti kapas, sederhananya seperti popok. Jadi walaupun terguncang, terbalik atas-bawah, tidak akan tumpah seperti aki basah,” jelas Agus kepada KompasOtomotif, di Jakarta, Selasa (6/5/2014).
Aki kering merupakan pengembangan dari aki basah, kelebihannya minim perawatan, namun konsekuensi lebih mahal. Untuk iklim tropis dengan temperatur udara cenderung panas seperti Indonesia, ditambah kondisi bersuhu tinggi di ruang mesin, membuat air aki lebih cepat menguap seiring pemakaian.
Pada aki kering, cairan tetap menguap, namun sirkulasinya tidak banyak bocor ke luar. Di lain sisi, penguapan pada aki basah bisa diantisipasi dengan mengisi air aki yang hilang. “Penguapan di aki kering tetap terjadi namun minim, akan habis dalam waktu setahun sampai satu setengah tahun. Maka dari itu kami menyebutnya maintenance free,” ujar Agus.
![]() |
Accu/Aki Basah |
Biasanya pada aki basah, kondisi air aki bisa diukur dari batas upperlevel dan lower level. Pada aki kering parameter seperti itu tidak lagi dibutuhkan. Lubang-lubang tempat pengisian ulang air aki pun kini sudah tidak ada.
Kelebihan aki kering, sekali pakai dibiarkan saja sampai rusak, lalu diganti. “Pada dasarnya lebih awet aki basah, lebih menyesuaikan dengan kondisi Indonesia karena penguapan pada aki juga dibutuhkan. Aki kering dibuat untuk menyederhanakan perawatan,” tutup Agus.
Jika ditanya mana yang lebih baik antara aki kering dan aki basah, itu tergantung pilihan anda, keduanya sama-sama bagus dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. menurut jagat otomotif,:
Aki basah
Kalau soal body, aki basah hampir sama dengan aki kering, tetapi biasanya aki basah di desain lebih transparan agar pengguna dapat melihat kondisi sel dan ketinggian air aki, apakah masih layak digunakan atau tidak. Ada juga penanda garis batas untuk ketinggian air aki agar memudahkan pengguna kapan harus mengisi air aki. Soal harga, aki basah biasanya lebih murah dari pada aki kering.
Aki kering
Aki kering tidak menggunakan cairan elektrolit, melainkan menggunakan gel sebagai pengganti cairan untuk merendam sel-sel aki. Dengan begitu pengguna tidak harus mengecek kondisi aki, karena gel tidak mudah menguap seperti halnya cairan elektrolit dan dapat bertahan lama tanpa harus mengganti gel.
Bentuk dan desain body dari aki kering ini biasanya tidak tembus pandang, desain lebih simple, dan dimensinya kebanyakan sama dengan aki kering agar pas dengan tempat aki pada kendaraan. Aki kering biasa disebut dengan maintenance free battery karena minim perawatan, namun harus dibayar dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan aki basah.
Kesimpulan
Untuk anda yang sedang memilih aki, sesuaikan dengan dana yang anda miliki, jika mempunyai dana lebih sebaiknya memilih menggunakan aki kering, mahal sedikit namun anda tidak direpotkan dengan perawatan dan mengecekan ketinggian air aki.
Kalau soal usia pemakaian keduanya tidak berbeda jauh, biasanya antara 1,5 – 2 tahun kondisi aki (accu) masih baik. Perlu diingat daya tahan aki tergantung pada pemakaian.